Tuesday, 28 October 2014

Ikhtisar Sistem Manajemen Basis Data dan Model Data

Data Base Management System (DBMS)/Sistem Manajemen Basis Data (SMB)


DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
*      Praktis.
*      Cepat.
*      Mengurangi kejemuan.
*      Update to date.
Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
a)      Pemusatan kontrol data.
b)     Pemakaian data bersama (Shared Data).
c)      Data yang bebas (independent).
d)     Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e)      Pemakaian secara langsung.
f)       Data yang berlebihan dapat dikontrol.
g)       Pandangan user (user view

Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a.      Biaya cukup mahal.
b.      Sangat kompleks.
c.       Resiko data yang terpusat.

Fungsi DBMS
1.    Data Definition, (mengolah pendefinisian data)
2.    Data Manipulation (menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data)
3.    Data Security & Integrity (memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA )
4.    Data Recovery & Concurency, (menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan disk, dsb)
5.    Data Dictionary (harus menyediakan data dictionary).
6.    Performance (menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin)

Komponen DBMS
1.    Query Prosesor (mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam database manager)
2.    Database Manager (menerima query & menguji eksternal & konceptual)
3.    File manager (memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk)
4.    DML Prosessor (mengubah perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi)
5.    DDL compiler (merubah statement DDL menjadi kumpulan table atau file yang berisi data dictionary / meta data)
6.    Dictionary manajer (mengatur akses dan memelihara data dictionary)
  

Skema dan Instan Basis Data
Penggambaran skema umumnya hanya berisi sebagian dari deatil deskripsi basis data.

Sekelompok data yang tersusun dalam satu baris rekaman (record/tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).



Arsitektur DBMS : arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user.
Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut:
a.      Level internal (deskripsi struktur penyimpanan basis data, model data fisikal,  serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur pengaksesan data).
b.      Level konsepsual ( deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai, hanya entitas, atribut, hubungan dan batasan).
c.       Level eksternal (skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan).

Keuntungan dari arsitektur ini antara lain:
a.      Perubahan skema konsepsual
b.      Perubahan skema internal
  
Perbedaan Traditional File Management (FMS) dengan Database Management System (DBMS)

TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
  1. Bersifat program oriented
  2. Bersifat kaku
  3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya keselarasan data ( data inkonsistensi)

DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
  1. Bersifat data oriented
  2. Bersifat luwes/fleksible
  3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol

DATA INDEPENDENCE: DBA dapat merubah struktur storage & stategi akses dakam pengembangan system database tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.

2 Tingkat Data Independence :
1.      Physical data independence, yaitu “perubahan internal schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual schema”.
2.      Logical data independence, yaitu” Conceptual schema dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema”.


ALASAN  PERLUNYA  PRINSIP  DATA INDEPENDENCE  DITERAPKAN  PADA PENGELOLAAN  SISTEM  DATABASE
1.      Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa mengganggu program aplikasi yang ada
2.      Produk - produk baru tanpa mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3.      Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4.      Fasilitas pengontrolan terpusat

MODEL DATA

Model Data
dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:

a.      Model data konseptual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau memperlakukan data. tiga konsep penyajian data yaitu:
Ø  Entity (entitas) : penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia  nyata didefinisikan dan disimpan dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
Ø  Atribute (atribut) : keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama
Ø  Relationship (hubungan) : hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.

b.      Model data fiskal (low level) : konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.

c.       Model data implementasi (representational) : konsep deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

JENIS-JENIS MODEL DATA
1)      Object Based Data Model
2)      Record Based Data Model
3)      Physical Based Data Model
4)      Conceptual Based Data Model

1)  OBJECT BASED DATA MODEL
      Terdiri dari  :
o   Entity Relationship model
o   Binary model
o   Semantik data model

ð  Entity Relationship model : pertama kali diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976. Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.      Memilih entitas-entitas yang akan disusun dan hubungannya
b.      Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan sehingga diperoleh bentuk tabel normal penuh (ternormalisasi).

E-R MODEL ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINSLITIES, yang menentukan jumlah entity  yang dpt dikaitkan dengan entity lainnya  melalui relationship-set.
 
Antara entitas diasosiakan dalam suatu hubungan (relationship). Suatu relasi dapat memiliki beberapa atribut. Jumlah kelas entitas dalam suatu relasi disebut derajat relasi.


ð  Binary Model
Relasi memiliki tiga tipe biner yaitu:
a.      One-to-one (1:1).

b.      One-to-many (1:M)              .

c.       Many-to-many (M:N).

Recursive relationship (self relation). Hubungan ini dapat mempunyai tipe biner

ð  Semantic Model
            Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.
            Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model adalah sbb:

2). RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan   logic antar data dalam basis data

Bedanya dengan Object Based Data Model
Pada record based data model disamping digunakan untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari suatu database, juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari system database ( higher level description of implementation)


3.) PHYSICAL BASED DATA MODEL
Digunakan untuk menguraikan data pada internal level
      Beberapa model yang umum digunakan :
        Unifying model
        Frame memory








Monday, 27 October 2014

Analisis dan Perancangan Sisfo Bab 3

Tugas Pokok Sistem Analis


Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem , langkah-langkah yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :

1. Identify (identifikasi masalah)
Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem  adalah mengidentifikasi masalah merupakan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Tugas yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab masalah, identifikasi titik keputusan dan identifikasi personil-personil kunci.
Poin penting dalam tahap Identify ( mengidentifikasikan masalah )
- Mengindentifikasikan penyebab masalah
- Mengidentifikasikan titik keputusan
- Mengidentifikasikan personil-personil kunci

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
Memahami kerja sistem yang ada dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajarinya dengan melakukan penelitian pendahuluan atau survei sistem (menguraikan secara rinci hasil dari identify). Digambarkan dengan Aliran Sistem Informasi yang sedang berjalan/lama.
Poin penting dalam tahap Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada dengan :
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadual penelitian
- Mengatur jadwal wawancara
- Mengatur jadwal observasi
- Mengatur jadwal pengambilan sampel
- Membuat penugasan penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan maka perlu dianalisis kelemahan sistem, analisis pengukuran sistem, analisis kebutuhan informasi analisis keandalan sistem dengan menggunakan alat analisis dan perancangan sistem informasi. (dapat digambarkan dengan ASI yang diusulkan/baru)
Poin-poin penting diperhatikan pada tahap  Analyze ( Menganalis Sistem ) :
- Menganalisis kelemahan Sistem
- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen

4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.
Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.
Membuat laporan analisis yang berisi tentang masalah, pemecahannya, dan memberikan solusi untuk pemecahannya, dengan meminta persetujuan manajemen.
Tujuan :
          Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
          Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
          Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
          Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.