Nama : Elvin Khoirunnisa
Jurusan :
Teknik Komputer Jaringan D3 AMIK Wahana Mandiri
Mata
Kuliah : KDPJJ (Tugas Topik 3)
Dosen : Timbul Pardede
Soal
Tujuh kriteria dalam memilih media dikenal dengan istilah
"ACTIONS" (hal 14 Topik-3).
Dapat dipastikan dalam pemilihan media berdasarkan
ke-7 kriteria tersebut dimungkinkan ada kendala atau masalah dalam
implementasinya.
Dari 7 kriteria tersebut mana yang menurut Anda
dapat dilaksanakan. Jelaskanlah alasannya.
Serta bila ada kriteria yang tidak dapat
dilterapkan, jelaskanlah Mengapa?
Jawab:
Jika dilihat kembali tujuh kriteria yang dapat kita jadikan pedoman dalam memilih
media, yang dikenal dengan istilah ACTIONS (Menurut Bates (1995),
yaitu:
1. Access
(aksesibilitas)
Maksud dari
akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau
menggunakan media. Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu:
·
sisi
institusi penyelenggara PJJ dan
·
sisi
peserta didik/calon peserta didik.
Dalam PJJ
seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya
teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat
menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang
membawa bahan ajar tersebut.
Akses terhadap
penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan
media. Pengertian akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung
pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam dan
luar institusi penyelenggara PJJ.
2. Costs (biaya)
Dalam menentukan
pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam PJJ, faktor biaya
merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak orang berpikir bahwa PJJ
berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah, hal ini bisa saja benar
tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan PJJ tergantung pada
media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya.
Misalnya, sebuah
institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan
terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit,
sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi
lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan
dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan
bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan
masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media
yang dipilih.
3. Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran)
Maksud dari proses dosenan dan pembelajaran adalah seajuh
mana sebuah media mampu membantu proses belajar mengajar, sehingga bisa
diketahui media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.
Sehingga tidak ada media yang tersedia menjadi sia-sia, karena tidak
dipergunakan atau tidak dapat membantu proses pembelajaran.
4. Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah)
Komunikasi dua arah ini biasanya menggunakan media elektronik
orang menyebutnya tutorial elektronik. Akan tetapi penyelenggara PJJ harus
mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang ada dalam komunikasi dua arah ini.
Sejauh mana sebuah media mampu memberikan komunikasi dua arah dengan
memahaminya sehingga bisa terjadi proses belajar mengajar.
Penyelenggara harus tahu apakah peserta didik yang ada bisa
mengoperasikan media yang digunakan oleh penyelenggara. Karena kendala-kendala
teknis seperti ini umumnya menjadi salah satu permasalahan dalam PJJ.
5.
Organisational Issues (permasalahan organisasi)
Hal penting yang
sangat berpengaruh dalam pemilihan media untuk pembelajaran adalah permasalahan
yang ada dalam organisasi, maksudnya bila penyelenggara PJJ akan menggunakan
sebuah media dalam pembelajaran harus mendapatkan dukungan dari semua unsur
yang ada di organisasi tersebut. Karena sebuah media akan sia-sia jika tidak
ada yang bisa mengoperasikannya.
6. Novelty
(kemutakhiran)
Media yang akan
dipakai sebagai media pembelajaran dianjurkan yang benar-benar mutakhir. Di
samping itu media pembelajaran juga harus bisa membuat peserta didik menjadi
termotivasi untuk belajar. Keadaan ini bisa terjadi jika media yang digunakan
menarik untuk dipakai peserta didik.
7. Speed (kecepatan)
Faktor terakhir yang sangat berperan dalam pemilihan sebuah
media adalah faktor kecepatan, maksudnya secanggih apapun media yang dipakai
jika penyampaian informasinya lambat, maka informasi tersebut akan tidak
berarti. Jadi dalam memilih media pembelajaran penyelenggara PJJ harus bisa
memilih media yang
mempunyai kecepatan dalam penyampaian informasi.
Menurut saya, semua kriteria saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain, kita bisa memilih salah satu atau beberapa
kriteria untuk memilih media yang digunakan, sehingga kriteria yang dapat diterapkan
adalah kriteria aksesibilitas (access),
biaya (cost), proses dosenan dan pembelajaran (teaching and learning), komunikasi
dua arah (interactivity),
permasalahan organisasi, dan kecepatan (speed).
Sedangkan yang kurang memungkinkan untuk diterapkan adalah memilih media berdasarkan
kriteria kemutakhiran (novelty).
Berikut adalah alasan menurut saya:
Yang pertama adalah faktor
aksesibilitas (access). Faktor aksesibilitas
sangat penting, hal ini agar peserta didik dapat menerima bahan ajar tanpa
mengalami kesulitan dalam mengakses bahan ajar. Kita bisa menerapkan kriteria
ini dengan memilih media yang mudah diakses oleh institusi penyelenggara maupun
peserta didik.
Kedua adalah biaya (cost), kita bisa menerapkan kriteria ini
dengan mempertimbangkan faktor biaya dalam memilih media. Walaupun biaya adalah
hal yang harus dipertimbangkan, namun hal itu jangan dijadikan pedoman utama
dalam memilih pembelajaran. Jika dengan media yang sedikit lebih mahal namun
tujuan dan bahan ajar tersampaikan dengan baik dan bermanfaat bagi orang
banyak, maka tidak ada salahnya kita menggunakan media tersebut. Karena jika
kita hanya menerapkan konsep untung-rugi dalam memilih media pembelajaran, maka
tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Ketiga, proses dosenan dan pembelajaran. Hal ini bisa diterapkan
dengan selektif memilih media yang tepat guna dan bisa menjadi alat dukung
pembelajaran dan alat penyampai informasi yang baik sehingga mampu meningkatkan
pemahaman peserta didik.
Keempat adalah komunikasi dua arah (interactivity). Interaksi adalah hal
penting pula dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat diterapkan dalam
kriteria memilih media. Dengan memilih media yang mendukung interaksi dan
komunikasi, kita dapat mengetahui apakah bahwa bahan ajar sudah diterima atau
belum oleh peserta didik, peserta didik pun bisa menanyakan jika ada hal yang
sulit atau ada kesulitan ada hal yang
kurang dimengerti oleh peserta didik bisa disampaikan melalui media tersebut.
Sehingga komunikasi dapat terjadi diantara keduanya.
Kelima adalah permasalahan
organisasi. Ketika menggunakan suatu media maka harus mendapat dukungan dari
unsur-unsur yang ada didalam institusi tersebut, harus ada teknisi yang bisa
mengoperasikan media tersebut dan membantu proses pembelajaran. Contohnya adalah
team atau seorang learning assistant
yang membantu pengajar dalam menyampaikan informasi dan mengoperasikan media
pembelajaran sehingga pengajar dapat dengan tenang dan santai dan tidak
kerepotan dalam mengoperasikannya.
Dan yang terakhir adalah kecepatan (speed). Pemilihan media yang memiliki
tingkat kecepatan yang baik dalam menyampaikan informasi bisa dijadikan sebagai
bahan pertimbangan, dimana pengajar bisa memberikan bahan ajar dengan cepat dan
peserta didik dapat menerima bahan ajar dengan cepat pula. Sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sedangkan untuk kriteria kemutakhiran,
kurang memungkinkan untuk diterapkan, karena jika media tersebut canggih atau mutakhir
tapi jika sulit diakses oleh peserta didik, biayanya mahal, tidak terjadi
komunikasi dua arah karena sulit untuk diakses, tidak ada yang bisa mengoperasikannya
atau lambatnya penyampaian informasi, maka kriteria kemutakhiran kurang cocok
untuk diterapkan dalam memilih media. Karena dalam PJJ, media yang yang
digunakan tidak harus selalu menggunakan media yang canggih dan mahal, tetapi yang
paling penting adalah penggunaannya yang efektif dan efisien, bahan ajar
tersampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta didik serta tujuan
pembelajaran tercapai oleh pengajar dan peserta didik.