Friday, 30 May 2014

Mata Kuliah KDPJJ : Tugas Topik 3

Nama              : Elvin Khoirunnisa
Jurusan           :  Teknik Komputer Jaringan D3 AMIK Wahana Mandiri
Mata Kuliah    : KDPJJ (Tugas Topik 3)
Dosen             : Timbul Pardede

Soal

Tujuh kriteria dalam memilih media dikenal dengan istilah "ACTIONS" (hal 14 Topik-3).
Dapat dipastikan dalam pemilihan media berdasarkan ke-7 kriteria tersebut dimungkinkan ada kendala atau masalah dalam implementasinya.

Dari 7 kriteria tersebut mana yang menurut Anda dapat dilaksanakan. Jelaskanlah alasannya.
Serta bila ada kriteria yang tidak dapat dilterapkan, jelaskanlah Mengapa?
Jawab:
Jika dilihat kembali tujuh kriteria yang dapat kita jadikan pedoman dalam memilih media, yang dikenal dengan istilah ACTIONS (Menurut Bates (1995), yaitu:
1. Access (aksesibilitas)

Maksud dari akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau menggunakan media. Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu:
·         sisi institusi penyelenggara PJJ dan
·         sisi peserta didik/calon peserta didik.

Dalam PJJ seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut.
Akses terhadap penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Pengertian akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam dan luar institusi penyelenggara PJJ.

2. Costs (biaya)

Dalam menentukan pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam PJJ, faktor biaya merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak orang berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah, hal ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya.
Misalnya, sebuah institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit, sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.

3. Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran)

Maksud dari proses dosenan dan pembelajaran adalah seajuh mana sebuah media mampu membantu proses belajar mengajar, sehingga bisa diketahui media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga tidak ada media yang tersedia menjadi sia-sia, karena tidak dipergunakan atau tidak dapat membantu proses pembelajaran.

4. Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah)

Komunikasi dua arah ini biasanya menggunakan media elektronik orang menyebutnya tutorial elektronik. Akan tetapi penyelenggara PJJ harus mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang ada dalam komunikasi dua arah ini. Sejauh mana sebuah media mampu memberikan komunikasi dua arah dengan memahaminya sehingga bisa terjadi proses belajar mengajar.
Penyelenggara harus tahu apakah peserta didik yang ada bisa mengoperasikan media yang digunakan oleh penyelenggara. Karena kendala-kendala teknis seperti ini umumnya menjadi salah satu permasalahan dalam PJJ.

5. Organisational Issues (permasalahan organisasi)

Hal penting yang sangat berpengaruh dalam pemilihan media untuk pembelajaran adalah permasalahan yang ada dalam organisasi, maksudnya bila penyelenggara PJJ akan menggunakan sebuah media dalam pembelajaran harus mendapatkan dukungan dari semua unsur yang ada di organisasi tersebut. Karena sebuah media akan sia-sia jika tidak ada yang bisa mengoperasikannya.

6. Novelty (kemutakhiran)

Media yang akan dipakai sebagai media pembelajaran dianjurkan yang benar-benar mutakhir. Di samping itu media pembelajaran juga harus bisa membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar. Keadaan ini bisa terjadi jika media yang digunakan menarik untuk dipakai peserta didik.

7. Speed (kecepatan)

Faktor terakhir yang sangat berperan dalam pemilihan sebuah media adalah faktor kecepatan, maksudnya secanggih apapun media yang dipakai jika penyampaian informasinya lambat, maka informasi tersebut akan tidak berarti. Jadi dalam memilih media pembelajaran penyelenggara PJJ harus bisa memilih media yang mempunyai kecepatan dalam penyampaian informasi.

Menurut saya,  semua kriteria saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, kita bisa memilih salah satu atau beberapa kriteria untuk memilih media yang digunakan, sehingga kriteria yang dapat diterapkan adalah kriteria aksesibilitas (access), biaya (cost), proses dosenan dan pembelajaran (teaching and learning), komunikasi dua arah (interactivity), permasalahan organisasi, dan kecepatan (speed). Sedangkan yang kurang memungkinkan untuk diterapkan adalah memilih media berdasarkan kriteria kemutakhiran (novelty).

Berikut adalah alasan menurut saya:

Yang pertama adalah faktor aksesibilitas (access). Faktor aksesibilitas sangat penting, hal ini agar peserta didik dapat menerima bahan ajar tanpa mengalami kesulitan dalam mengakses bahan ajar. Kita bisa menerapkan kriteria ini dengan memilih media yang mudah diakses oleh institusi penyelenggara maupun peserta didik.

Kedua adalah biaya (cost), kita bisa menerapkan kriteria ini dengan mempertimbangkan faktor biaya dalam memilih media. Walaupun biaya adalah hal yang harus dipertimbangkan, namun hal itu jangan dijadikan pedoman utama dalam memilih pembelajaran. Jika dengan media yang sedikit lebih mahal namun tujuan dan bahan ajar tersampaikan dengan baik dan bermanfaat bagi orang banyak, maka tidak ada salahnya kita menggunakan media tersebut. Karena jika kita hanya menerapkan konsep untung-rugi dalam memilih media pembelajaran, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

Ketiga, proses dosenan dan pembelajaran. Hal ini bisa diterapkan dengan selektif memilih media yang tepat guna dan bisa menjadi alat dukung pembelajaran dan alat penyampai informasi yang baik sehingga mampu meningkatkan pemahaman peserta didik.


Keempat adalah komunikasi dua arah (interactivity). Interaksi adalah hal penting pula dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat diterapkan dalam kriteria memilih media. Dengan memilih media yang mendukung interaksi dan komunikasi, kita dapat mengetahui apakah bahwa bahan ajar sudah diterima atau belum oleh peserta didik, peserta didik pun bisa menanyakan jika ada hal yang sulit atau ada kesulitan  ada hal yang kurang dimengerti oleh peserta didik bisa disampaikan melalui media tersebut. Sehingga komunikasi dapat terjadi diantara keduanya. 

Kelima adalah permasalahan organisasi. Ketika menggunakan suatu media maka harus mendapat dukungan dari unsur-unsur yang ada didalam institusi tersebut, harus ada teknisi yang bisa mengoperasikan media tersebut dan membantu proses pembelajaran. Contohnya adalah team atau seorang learning assistant yang membantu pengajar dalam menyampaikan informasi dan mengoperasikan media pembelajaran sehingga pengajar dapat dengan tenang dan santai dan tidak kerepotan dalam mengoperasikannya.

Dan yang terakhir adalah kecepatan (speed). Pemilihan media yang memiliki tingkat kecepatan yang baik dalam menyampaikan informasi bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan, dimana pengajar bisa memberikan bahan ajar dengan cepat dan peserta didik dapat menerima bahan ajar dengan cepat pula. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Sedangkan untuk kriteria kemutakhiran, kurang memungkinkan untuk diterapkan, karena jika media tersebut canggih atau mutakhir tapi jika sulit diakses oleh peserta didik, biayanya mahal, tidak terjadi komunikasi dua arah karena sulit untuk diakses, tidak ada yang bisa mengoperasikannya atau lambatnya penyampaian informasi, maka kriteria kemutakhiran kurang cocok untuk diterapkan dalam memilih media. Karena dalam PJJ, media yang yang digunakan tidak harus selalu menggunakan media yang canggih dan mahal, tetapi yang paling penting adalah penggunaannya yang efektif dan efisien, bahan ajar tersampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta didik serta tujuan pembelajaran tercapai oleh pengajar dan peserta didik.









No comments:

Post a Comment