Monday, 24 November 2014

Tugas Tahap Perkuliahan ke-1(a), 1(b) & 1(c)

Laporan Aktivitas Belajar
Nama Lengkap
:
Elvin Khoirunnisa
NIM/ No. Registrasi
:
11031404
Alamat email
:
elnisaelvin@gmail.com
Program & Opsi
:
TKJ-SJW
Tahap Perkuliahan ke-
:
1 (c)
USBJJ
:
SEAMOLEC

Aktivitas Belajar Mandiri
Rangkuman materi perkuliahan yang telah saya pelajari (100-400 kata):
Pada tahap perkuliahan 1(a)
saya mempelajari tentang Pengembangan Karakter.
Berikut adalah rangkuman materi 1 (a):
a.       3 hal penting dalam transformasi menuju budaya mandiri :
1.         Motivasi
Motivasi merupakan dorongan atau penggerak yang berada dalam diri seseorang.
Fungsi motivasi:
1.       Fungsi Penggugahan
2.       Fungsi Pengharapan
3.       Fungsi Pengajaran
4.       Fungsi Pengaturan Tingkah Laku
2.     Karakter
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

2.         Kebersamaan
Kebersamaan membuat segala sesuatu menjadi ringan.
Faktor Eksternal-Komunitas
• Dukungan Keluarga
Mohon ijin, dukungan, dan doa orang tua untuk mengikuti progam D1 ITB
• Peran sangat penting USBJJ dan Instruktur
– Tempat belajar bersama
– Server & elearning
– Bimbingan (materi, KP, TA)
– Koordinasi Kegiatan outbound, bakti sosial, dsb
• Rekan belajar
– Jadikan rekan belajar sebagai partner belajar, berbagi pengetahuan dan
pengalaman
– Tumbuhkan semangat kebersamaan ,yang akan terus tumbuh seiring
tumbuhnya pengetahuan dan pengalaman
Tugas 1 (a)
·         ada 5 makna (arti penting) mengikuti D1 ITB
1.      Masa Depan yang lebih baik        : Dengan mengenyam pendidikan saya bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik. Langkah pertama mewujudkan masa depan yang lebih baik adalah dengan membuat saya berpendidikan dahulu dan menjadi seorang yang berilmu, lalu saya ingin menyebarkan ilmu yang saya miliki
2.      Orang tua & keluarga      : Saya ingin membuat orang tua saya bangga dengan saya. Dengan saya mengenyam pendidikan di ITB, semoga saya bisa membahagiakan orang tua saya dan bisa membantu mereka suatu saat dengan usaha dan ilmu saya. Saya ingin menyekolah adik-adik dan saudara-saudara saya.
3.      Jadi Dosen                           : Saya ingin meraih cita-cita saya sebagai dosen. Tentu saja saya harus menempuh serangkaian jenjang pendidikan untuk dapat mewujudkannya termasuk salah satunya adalah tahapan D1 ITB.
4.      Menciptakan lapangan kerja       : Dengan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, saya ingin memiliki pekerjaan yang layak dan motivasi saya yaitu dengan menguasai teknologi informasi saya ingin menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan mempekerjakan orang lain
5.      Beasiswa                              : Program D1 PVB ini adalah program yang luar biasa. Kesempatan mendapatkannya pun sangat langka. Ditengah kendala ekonomi yang membelenggu, saya bersyukur mendapat beasiswa dari SEAMOLEC untuk bisa bersekolah di ITB ini. Maka saya termotivasi untuk sungguh-sungguh belajar dan memanfaatkan beasiswa ini sebaik mungkin sehingga saya bisa lulus dan mendapatkan beasiswa lagi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Saya juga sudah mengerjakan perintah tugas 1(b) dan 1(c) nya dan di posting di blog saya:
Tahap perkuliahan 1 (b)

Pada tahap kedua adalah pembuatan karakter dengan menggunakan aplikasi Blender. Saya membuat karakter 3D Android.  
Blender adalah program 3D dan animasi yang bersifat opensource, bebas untuk dikembangkan oleh penggunanya dan dapat didistribusikan kembali dan bersifat Legal.

Blender memiliki video compositor dan  intergrated game engine Karya yang dihasilkan tidak  ada  sifat  royalt  kepada  developer,  dan  dapat  dipublikasikan  baik  free maupun untuk dikomersilkan.

Blender merupakan salah satu program Modeling 3D dan Animation, tapi Blender mempunyai  kelebihan  sendiri  dibandingkan  program  modeling  3D  lainnya.

Video terdiri dari Modelling, Texturing&Material, Rigging, dan Animating. Selengkapnya ada di Youtube yang tertera link nya dibagian bawah.

Tahap perkuliahan 1(c)

Saya belajar membuat laporan aktivitas belajar dengan menggunakan template nantinya, template ini akan digunakan setiap aktivitas pembelajaran dan tugas. Template yang sudah diisi kemudian di dikumpulkan ke instruktur USBJJ masing-masing dan juga diposting ke Blog. Link URL nya dikumpulkan di e-learning Chamilo.
Template terdiri dari :
1. Identitas mahasiswa
2. Rangkuman pembelajaran
3. Kendala/kesulitan yang dihadapi
4. Video dokumentasi Belajar
5. Link Video di Youtube

Kendala atau kesulitan yang telah saya atasi (termasuk cara mengatasinya) dan yang masih saya hadapi:
Blender adalah aplikasi yang masih baru bagi saya, sehingga saya amsih perlu latihan lagi untuk meningkatkan kemampuan saya sehingga saya bisa mengambil manfaat dan memberi manfaat bagi semua orang.

Video Dokumentasi Belajar
Cuplikan gambar (screenshots) dari Video Dokumentasi Belajar yang telah saya buat:

Link berikut menampilkan Video Dokumentasi Belajar yang telah saya upload ke Youtube:
blender part 1: di http://youtu.be/-OaO4FQY8lU





Agama islam : Resume 11 (Ittiba : Hasil Mengikuti Rosul)



Hasil-hasil Mengikuti Rasul SAW 
نَتَائِجُ اِتِّبَاعُ الرَّسُوْل

Dua Kebaikan

•       Ketika Allah memerintahkan kita untuk ITTIBA’ kepada Rasulullah à Allah akan memberikan dua kebaikan di dunia dan akhirat

KEBAIKAN DI DUNIA

•       Cinta dari Allah (مَحَبَّةُ اللهِ)
•       Rahmat dari Allah (رَحْمَةُ اللهِ)
•       Hidayah dari Allah (هِدَايَةُ اللهِ)
•       Kemuliaan (اَلْعِزَّةُ)
•       Kemenangan (اَلْغَلَبَةُ)

Cinta dari Allah (مَحَبَّةُ اللهِ)

•       3:31 kalau cinta kepada Allah à ITTIBA’ à cinta dari Allah
–      Ini namanya cinta yang pasti berbalas, bukan bertepuk sebelah tangan
Sababun-nuzul: pada masa Rasul beberapa kaum berkata kepada beliau, “Demi Allah, ya Muhammad, sungguh kami benar-benar mencintai Rabb kami.” Maka turunlah ayat ini àmemerintahkan agar membuktikannya dengan ittiba

Jika Allah Mencintai HambaNya

Dan jika Allah sudah mencintai seorang hamba (فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ), maka:
  1. كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar
  2. وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat
  3. وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat
  4. وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan
  5. وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ  jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti Aku akan memberinya
  6. وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya(HR Bukhari)

KEBAIKAN DI AKHIRAT

•       Di samping kebaikan di dunia, Allah akan memberikan kebaikan di akhirat
  1. Mendapatkan Syafaat (اَلشَّفَاعَةُ)
  2. Keceriaan Wajah (نُضَارَةُ الْوَجِهِ)
  3. Mendampingi Rasulullah (مُجَاوَرَةُ الرَّسُوْلِ)
  4. Bersahabat dengan Orang-orang Shaleh (مُصَاحَبَةُ)
  5. Kemenangan (اَلْفَلاَحُ)

Keceriaan Wajah (نُضَارَةُ الْوَجِهِ)

•       Pada hari kiamat umat Rasul SAW wajah dan seluruh anggota wudhunya bercahaya àperumpamaan: kuda belang putih wajah dan kakinya di antara kuda yang semua hitam

Keberuntungan (اَلْفَلاَحُ)

•       Siapa yang ittiba’ dengan Rasulullah SAW maka akan mendapatkan keberuntungan di akhirat
•       23:1-11 ketetapan dari Allah bahwa orang-orang mu’min pasti beruntung, yakni mereka mengikuti semua ajaran Islam
–      Mereka itulah yang mewarisi: SORGA FIRDAUS
–      Mereka kekal di dalamnya

Friday, 21 November 2014

Agama Islam: Resume 10 - Tugas Rosul


Tugas Rosul

وَظِيْفَةُ الرَّسُوْلِ 

• Tugas Rasulullah SAW secara global ada dua, yaitu
1. Mengemban misi dakwah
2. Menegakkan agama Allah
• Kedua tugas itu beliau tunaikan dengan sebaik-baiknya, meskipun berbagai halangan dan rintangan selalu menghadangnya
• Selama sekitar 23 tahun hidup beliau adalah hidup on-mission, bukan hidup santai

MENGEMBAN MISI DAKWAH
(حَمْلُ رِسَالَةِ الدَّعْوَةِ)
• Ini merupakan tugas umum beliau SAW sebagai Rasul
• 5:67 perintah untuk menyampaikan risalah
– Allah SWT menjamin perlindungan saat mengemban misi ini
• 33:39 para rasul yang sebelumnya juga menyampaikan risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah


Mengenalkan PENCIPTA (مَعْرِفَةُ الْخَالِقِ)


• Ayat yang pertama kali turun (96:1) berisi tentang RABBMU YANG MENCIPTAKAN (رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ)
• Ciptaan pertama yang dikenalkan adalah MANUSIA itu sendiri, yang Allah ciptakan dari segumpal darah (عَلَقٍ) atau ZIGOT
• Berbagai fakta-fakta penciptaan dijelaskan oleh Rasulullah SAW untuk mengukuhkan keberadaan AL-KHALIQ, Allah SWT (6:102)

Tatacara Ibadah (كَيْفِيَّةُ الْعِبَادَةِ)
• Karena manusia itu makhluk Allah, maka mesti beribadah kepadaNya dengan ibadah yang benar
• Rasulullah SAW menuntun tatacara beribadah kepada Allah baik melalui lisan (sunnah qauliyah) maupun perbuatan (sunnah fi’liyah)
• Berbagai praktek ibadah yang salah dikoreksi oleh Rasulullah
– Thawaf jahiliyah dilakukan dengan telanjang dan disertai dengan tepuk tangan serta bersiul (8:35)
– Pulang haji masuk rumah melalui pintu belakang dianggap sebagai kebajikan (2:189)

Ibadah Mahdhah atau Khusus
• Ibadah mahdhah biasanya perintahnya global, sehingga perlu penjelasan
• SHALAT: صَلَّوْا كَمَا صَلَّيْنَا (shalatlah seperti kami shalat – HR. Bukhari); صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى (shalatlah sebagaimana kamu melihat aku shalat – HR. Baihaqi)
• ZAKAT: mal, pertanian dan fitrah
• PUASA: صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ (berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah karena melihat bulan – HR. Bukhari)
• HAJI: خُذُوا عَنِّى مَنَاسِكَكُمْ (ambillah dariku manasik hajimu – HR. Baihaqi)

Pedoman Hidup (مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ)
• Rasulullah SAW juga mengenalkan Islam sebagai pedoman hidup manusia (2:185)
• Selama ini manusia pada zaman jahiliyah hidup dengan berpedoman tahayul dan khurafat
• Contoh: bepergian berpedoman dengan thiyarah (merasa sial kalau burung terbang ke arah yang tidak diinginkan)
• Para dukun pada saat itu mendapat kehormatan yang tinggi, segala petuahnya menjadi pedoman

Tarbiyah (اَلتَّرْبِيَّةُ)
• Misi Rasulullah SAW yang lainnya adalah mentarbiyah umat (62:2) à misi yang didoakan oleh Ibrahim AS (2:129)
• Tarbiyah yang dilakukan Rasul SAW:
– Membacakan (tilawah) ayat-ayat Allah
– Membersihkan jiwa (tazkiyatun-nafs)
– Mengajarkan (ta’lim) Al-Qur’an dan Al-Hikmah
• Kemudian dilanjutkan dengan MENGARAHKAN (تَوْجِيْهٌ) mereka menuju pribadi yang agung (rabbani 3:79) dan juga memberi nasihat (نَصِيْحَةٌ) kepada mereka (6:151-153)

MENEGAKKAN AGAMA ALLAH
(إِقَامَةُ دِيْنِ اللهِ)
• Tugas kedua Rasul SAW adalah menegakkan agama Allah SWT agar dimenangkan di atas agama-agama yang lain (9:33, 48:28, 61:9) dan agama itu hanya milik Allah semata (8:39)
• 42:13-15 أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَà فَلِذَلِكَ فَادْعُ
– Dakwah Rasul adalah untuk menegakkan agama ini
– Agama ini tidak akan tegak kecuali ada “penjaga”-nya, yakni NEGARA à tidak akan ada kecuali adanya masyarakat Islami à keluarga yang Islami à pribadi yang Islami

Menegakkan Khilafah (إِقَامَةُ الْخِلاَفَةِ)
• Kalau melihat dakwah Rasul di awal-awal seakan arahnya bukan menegakkan khilafah
– Konsentrasinya pada penanaman akidah sebagai asas
• Tapi ketika melihat akhir dakwah Rasul, jelas sekali bahwa arah dakwah Rasul adalah tegaknya khilafah Islamiyah • Tugas ini berhasil dengan berdirinya negara Islam di Madinah

Agama Islam : Resume 9 - Sifat Rosul


صِفَاتُ الرَّسُوْل  
Sifat-sifat Rasul

MUWASHOFAT YANG INGIN DICAPAI
  1. Mengimani rukun iman (P)
  2. Menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah swt dan tidak bertahkim kepada selain yang diturunkan-Nya (P)
  3. Tidak dusta (P)
  4. Tidak Takabbur (P)
  5. Memenuhi janji (P)
  6. Memiliki ghirah (rasa cemburu) pada agamanya (P)
I.                    TUJUAN UMUM MADAH
Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqli dan ’aqli, menanamkannya dalam jiwa, dan membersihkannya dari bid`ah dan khurafat yang mungkin mengotorinya.
II.                  TUJUAN KOGNITIF
Memahami sifat-sifat dasar yang harus dimiliki setiap Rasul 
Memahami keagungan akhlaq Nabi Muhammad saw sebagai pribadi Qur’ani dan hasil tarbiyah rabbaniyah.
III.                TUJUAN AFEKTIF  DAN PSIKOMOTORIK
Menyadari bahwa Nabi saw adalah uswatun hasanah bagi umatnya.
Termotivasi untuk membaca dan mengkaji sunnah atau hadits Nabi serta mempelajari perjalanan hidup dan dakwah Nabi.
Menunjukkan contoh dari sifat pribadi Nabi saw dalam kehidupan sehari-hari
IV.                 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan  dalam halaqah adalah :
1. Kegiatan Pembuka
      Mengkomunikasikan tentang; Sifatur Rasul
2.  Kegiatan Inti
      Kajian tentang Sifatur Rasul
      Berdiskusi dan tanya jawab tema kajian (lihat tujuan  kognitif, afektif dan psikomotor)
3.  Kegiatan Penutup
      Tugas mandiri  (lihat Pilhan Kegiatann)
      Evaluasi
V.                  PILIHAN KEGIATAN
Mengadakan rihlah dan tafakkur  tentang ciptaan Allah swt hingga dapat membuktikan adanya pencipta dengan akalnyaMengumpulkan ayat-ayat al Qur`an yang menunjukkan pada tafakkurMengumpulkan ayat-ayat tentang pentingnya mengkaji Sifatur Rasu. Mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hal di atasMenulis makalah tentang pentingnya mengkaji Sifatur RasulMengumpulkan perkataan-perkataan orang muslim dan lainnya yang obyektif tentang pentingnya mengkaji Sifatur Rasul.
VI.                SARANA EVALUASI DAN MUTABAAH
 Tes akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialog menggunakan metode pencatatan untuk meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan Tes kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai.
VII.              TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH
Menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Rasulullah saw adalah sebagai hamba di antara hamba-hamba Allah lainnya,  mempunyai ciri yang juga sama dengan manusia lainnya. Menjelaskan bahwa mengetahui sifat-sifat ini diharapkan kita menyadari siapa sebenarnya Rasul dan kemudian kita dapat mengikutinya
VIII.            TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH
Menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Rasulullah saw adalah sebagai hamba di antara hamba-hamba Allah lainnya,  mempunyai ciri yang juga sama dengan manusia lainnya. Menjelaskan bahwa mengetahui sifat-sifat ini diharapkan kita menyadari siapa sebenarnya Rasul dan kemudian kita dapat mengikutinya.
Sifat-sifat Rasul SAW
       Karena Rasul adalah manusia istimewa yang dipilih oleh Allah sebagai utusanNya, maka tentu Rasul memiliki sifat-sifat yang unggul
       Ini untuk mendukung keberhasilan penyampaian risalah, penunaian amanah, dan memimpin umat
       Ini menjadi daya tarik bagi Rasul, sehingga manusia mau berhimpun di sekitarnya, bergerak bersamanya, dan dapat menggantikannya
SIFAT MANUSIAWI (اَلْبَشَرِيَّةُ)
       Rasul yang diutus untuk manusia adalah manusia juga, bukan malaikat (18:110)
       Oleh karena itu, Rasulullah SAW juga memperlakukan para sahabat secara manusiawi, bahkan kepada binatang dan tumbuhan pun memperlakukannya dengan sangat baik
       Beberapa sisi manusiawinya Rasul:
      Terhadap Sahabat-Sahabatnya
      Terhadap Istri-istrinya
      Terhadap Putra-putrinya
      Terhadap Musuhnya
      Terhadap hewan
Terhadap Sahabat-Sahabatnya
Muhammad saw. sangat mencintai sahabat-sahabatnya, menunjukkan kasih sayang kepada mereka, memanggil mereka dengan panggilan yang sangat mereka sukai, sigap memberi pelayanan kepada mereka, bahkan berusaha menjadikan sahabatnya bisa rehat. Diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata, “Rasulullah saw. memberi minum kepada para sahabatnya. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah saw. hendaknya Engkau meminum terlebih dahulu? Rasulullah saw. Menjawab: “Pemberi minum suatu kaum, ia paling akhir meminum.” Suatu ketika ada seseorang masuk menemui Muhammad saw., tiba-tiba ia merasa merinding di hadapan keagungan Muhammad saw. Maka beliau berkata, “Tenangkan dirimu, saya bukanlah seperti raja. Saya adalah putra dari seorang perempuan Quraisy yang juga memakan Qadid.”
Terhadap Putra-putrinya
Muhammad saw. suatu ketika telah shalat. Hasan bin Ali ra, masuk mendekatinya. Ketika beliau sujud, Hasan naik di pundak Rasulullah saw., maka Rasulullah saw. melamakan sujudnya, sehingga Hasan turun. Ketika Rasulullah saw. selesai shalat, sebagian sahabat bertanya kepadanya, “Apa yang menjadikan engkau lama dalam sujud? Beliau menjawab, “Sesungguhnya putraku telah naik di pundakku, maka aku tidak ingin mengusiknya dengan segera berdiri dari sujud.” Orang Arab Badui mendatangi Muhammad saw. seraya berkomentar, “Kalian mencium anak-anak kalian? Sedangkan kami sama sekali tidak melakukan demikian!! Maka beliau saw. menjawab, “Atau apakah saya berkehendak bagimu agar Allah mencabut sikap kasih sayang dari hatimu?” Tentunya tidak!
Terhadap Musuhnya
Hampir-hampir Muhammad saw. menyengsarakan dirinya karena banyak memikirkan mereka sepanjang waktu (18:6). Diriwayatkan dari Aisyah ra, berkata: “Ketika Rasulullah saw didustakan oleh kaumnya, Jibril AS mendatanginya seraya berkata, “Sungguh, Allah swt mendengar ucapan kaummu tentang engkau, mereka menginginkan kecelakaan bagimu. Dan Malaikat Gunung telah diperintahkan kepadamu, agar engkau memerintahkan sesuka kehendakmu. Malaikat gunung menawarkan kepada beliau saw. “Perintahkan aku apa yang engkau mau, agar aku menimpakan dua gunung besar itu kepada mereka.” Maka beliau menjawab, “Bahkan saya berharap agar Allah swt melahirkan dari keturunan mereka, orang yang menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.”
Terhadap hewan
“Rasulullah saw. suatu hari melewati seekor onta yang menahan beban berat di punggungnya. Maka Rasulullah saw bersabda, “Takutlah kepada Allah, dalam memperlakukan hewan ternak. Naikilah dengan cara baik dan beri makanlah dengan cara yang baik pula.” Perasaanmu pernah terusik gara-gara melihat anak burung yang diceraikan dari ibunya. Abdullah bin Umar meriwayatkan: “Suatu hari kami bersama dengan Nabi Muhammad saw. dalam safar. Beliau saw. memenuhi hajatnya. Ketika itu beliau melihat ada dua burung kecil yang diambil dari ibunya. Maka Nabi saw. mengatakan, “Siapa yang menjadikan anak burung ini ketakutan? Kembalikan anak burung ini kepada ibunya.”
TERPELIHARA DARI KESALAHAN (اَلْعِصْمَةُ)
Biasanya disebut dengan MA’SHUM. Bukan berarti tidak pernah salah, tetapi kalau salah langsung diluruskan (ditegur) oleh Allah SWT. 5:67 وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ à turun setelah dua tahun di Madinah. Pada awal berada di Madinah teror musyrikin Makkah memang dirasakan sekali oleh beliau, sehingga setiap malam ada yang menjaga beliau. Saat ayat ini turun, maka sahabat yang menjaga malam itu disuruh pulang karena sudah ada jaminan keselamatan dari Allah. 80:1 teguran tentang “cara dakwah Rasul” yang lebih mementingkan ketokohan, bukan pada orang yang siap meneriman perubahan (قَابِلُ التَّغْيِيْرِ). 66:1 à lihat catatan kaki Qur’an terjemah Depag RI
BENAR (اَلصِّدْقُ)
Apa yang disampaikan selalu benar, bukan dusta. Tak pernah sekalipun beliau berdusta, bahkan ketika bergurau. Ketika di bukit Shafa beliau bertanya, “Apa pendapat kalian jika kukabarkan bahwa di lembah ini ada pasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya kepadaku?“Benar,” jawab mereka, “kami tidak pernha mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran.”
Isra dan Mi’raj
Ketika Rasul SAW mengabarkan peristiwa ini semakin menjadi-jadi pendustaan oleh orang-orang kafir. Mereka meminta agar beliau menyebutkan ciri-ciri Baitul Maqdis. Allah menampakkannya sehingga beliau dapat melihatnya secara langsung dan mengabarkannya, mereka tidak membantahnya. Beliau mengabarkan tentang kafilah dagang mereka tatkala kepergian dan kepulangannya, tentang seekor unta yang terlepas (setelah kafilah sampai di Makkah, apa yang diceritakan beliau cocok dengan keadaan sebenarnya).
Ash-Shiddiq
Di antara sahabat yang paling cepat membenarkan beliau SAW adalah Abu Bakar, sehingga disebut dengan Ash-Shiddiq (yang selalu membenarkan). Gelar itu didapatkan ketika peristiwa Isra Mi’raj karena dia langsung membenarkan kejadian ini, selagi semua orang mendustakannya
CERDAS (اَلْفَطَانَةُ)
Setiap Rasul mesti cerdas, karena tantangan kaum atau umatnya yang bermacam-macam . 2:258 Ibrahim AS mampu mematahkan argumentasi Namrud dengan telak sampai dia tak mampu berbicara sepatah kata pun. Peristiwa peletakkan hajar aswad ketika beliau berumur 35 tahun menunjukkan kecerdasan beliau yang mampu menyatukan mereka. Berdakwah di wilayah yang sangat menentangnya tentu mesti cerdas sehingga dakwah tetap berlangsung.
Beberapa Contoh Kecerdasan Beliau
Saat kondisi terjepit, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah karena di sana ada raja nasrani yang baik. Memimpin orang-orang hebat yang berkumpul dalam satu kota (Madinah) tentu memerlukan kecerdasan luar biasa, apalagi latar-belakang mereka berbeda-beda, ditambah lagi ada gangguan dari munafikin dan Yahudi.
Kecerdasan Nabi dalam Hijrah
       Keluar dari rumah malam hari ketika para pengintai tertidur
       Keluar kota Mekkah siang hari ketika mereka juga tidur qailulah
       Melalui jalan menuju Syam, bukan Madinah
       Pembagian tugas yang sangat rapi
      Abu Bakar sebagai teman perjalanan
      Asma sebagai petugas logistik sekaligus mencari informasi baru aktivitas di Mekkah
      Abdullah bin Uraiqizh (musyrik) sebagai pemandu jalan
      Amir bin Fuhairah sebagai penggembala kambing dan penghapus jejak
      Abdullah bin Abu Bakar sebagai pencari informasi
AMANAH (اَلأَمَانَةُ)
Heraklius menanggapi jawaban Abu Sufyan ketika ditanya tentang apa yang diperintahkan kepada mereka, maka jawabannya bahwa sesungguhnya dia memerintahkan kalian
      Mendirikan shalat
      Jujur
      Memelihara diri (al-’afaf)
      Memenuhi janji, dan
      Menunaikan amanah
BEGITULAH SIFAT NABI (HR. Bukhari)
Apapun yang datang dari Allah, meskipun berkenaan dengan teguran Allah kepada diri beliau, beliau sampaikan kepada umatnya. Surat ‘Abasa adalah teguran Allah terhadap sikap beliau kepada Abdullah bin Ummi Maktum . Surat At-Tahrim menegur beliau karena mengharamkan apa Allah halalkan demi menyenangkan salah seorang istri beliau. 33:37-39 menceritakan beratnya Rasul untuk segera melaksanakan perintah Allah berupa menyuruh Zaid menceraikan istrinya lalu segera dinikahi oleh beliau untuk menghapus adat Arab yang tidak membolehkan menikahi bekas istri anak angkatnya.
Mengajarkan ILMU
Karena begitu inginnya Nabi SAW agar umatnya selalu mendapatkan hidayah, maka tidak ada ilmu yang terlewatkan untuk diberikan kepada umatnya. Beliau SAW sendiri diperintahkan oleh Allah agar berdoa minta ditambahkan ilmu
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.“ (20:114)
KOMITMEN (اَلاِلْتِزَامُ)
Berbagai gangguan dan godaan dalam perjuangan dakwah dapat ditangani dengan baik oleh Rasulullah. 17:73 menggambarkan dahsyatnya rencana atau program orang-orang kafir untuk memalingkan Rasul dari dakwahnya sehingga hampir saja Rasul berpaling sedikit kalau tidak dikokohkan Allah SWT
Matahari dan Bulan
Melalui Abu Thalib orang kafir Quraisy mendesak agar dakwah Nabi dihentikan. Rasulullah SAW dengan tegas berkata, “Kalau matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan di tangan kiri tidak akan dapat menghentikanku.” Melihat ketegaran Rasul, Abu Thalib mendukungnya walau nyawa taruhannya
Akhlak yang Agung (عَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ)
       Ketujuh sifat tersebut membuktikan bahwa Muhammad SAW memiliki akhlak yang agung
       Ini bukan pengakuan beliau, tetapi pengakuan Allah SWT (68:4)
       Meskipun begitu, beliau selalu tawadhu’ ketika menyebutkan para nabi yang lain:
      Beliau menyebut Nabi Yusuf AS dengan nabi bin nabi bin nabi
      Ketika menanggapi Nabi Luth AS, “Jangan kalian merasa lebih baik dari Luth AS.”
      Aku dibanding nabi-nabi sebelumnya seperti orang yang membangun rumah yang indah, tapi ada satu batu bata yang bolong; akulah batu bata itu
Akhlaknya Al-Qur’an (أَخْلاَقُ الْقُرْآنِ)
       Akhlak yang agung itu adalah akhlak al-Qur’an
       Semua perkataan dan perbuatan beliau SAW adalah apa yang ada dalam al-Qur’an
       Siti Aisyah ra ketika ditanya akhlak beliau, menjawab, كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ (akhlaknya adalah Al-Qur’an)
       Ketika membina umat, maka muncullah GENERASI QUR’ANI YANG UNIK (جِيْلُ الْقُرْآنِ الْفَرِيْدِ)
Teladan yang Baik (أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ)
       Wajar kalau kemudian beliau SAW ditetapkan oleh Allah SWT sebagai teladan yang baik
      Idolanya bukan artis, pemain bola, atau lainnya
      Idolanya adalah Rasulullah SAW
       Semboyannya adalah “Rasul sebagai teladan kami” (اَلرَّسُوْلُ قُدْوَتُنَا)
      Mulailah dari yang kecil, misalnya makan dengan tangan kanan, atau apapun yang baik selalu dimulai dengan yang kanan
      Sampai mengikuti jejak jihad beliau SAW